Langsung ke konten utama

Pohon Kamboja


POHON KAMBOJA

Setelah matahari datang aku mengambil pohon itu
Aku siram dengan air
Sesekali kuberi potongan-potongan daun
Aku mendekatkan hidungku pada pohon itu
Menarik nafas panjang, aku ulang berkali-kali
Hampir setiap hari

Sejak aku menanamnya aku belum pernah mendapati bunga mekar padanya
Jika daun menguning mungkin iya
Tak apa...
Setidaknya kau mampu memberi oksigen
Ya, matilah aku tanpa oksigen

Sampai bibirmu mengatakan "ya" mungkin bunga itu tak pernah mekar
Lalu menjalar ke jantung hati
Itu saja


Magelang, 9 Oktober 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Tak Tahu

Sampai hari ini aku tidak tahu dengan yang aku rasakan. Atau aku tidak mengerti sebenarnya dengan keadaan yang sekarang. Ah, aku benar-benar bingung. Jika engkau #KerlipKaca mulai menjauh atau tidak ingin mengenalkulagi, maka aku akan mengejarmu dengan langkah perlahan. Aku tidak percaya dengan keadaanku saat ini. Entah kenapa perasaan ini tidak pernah surut. Meskipun ada beberapa wanita yang mendekatiku. Jika engkau adalah wanita yang aku harapkan, atau minimal engkau jodoh yang aku harapkan, maka kenapa aku tidak melihat atau merasakan tanda-tanda itu? Ah, dunia memang penuh dengan misteri. Aku merasa tidak ingin meninggalkanmu, meskipun cukup berdaya untuk melakukannya. Rasanya aku ingin bercerita sejak awal. Pada hari itu, kita sering bertemu ketika rapat pengurus sebuah organisasi profesi. Ketika pertama kali bertemu denganmu aku merasakan sesuatu yang berbeda, indah. Melalui matamu yang teduh oleh coretan pinsil hitam--atau sering disebut celak. Sejak saat itu aku sering ...

Lebur

Perkataan itu adalah resah Doa tak ikhlas terucap Beberapa temaliku lantas terurai Selebihnya aku berpura-pura sabar Berpura-pura tidak terjadi apa-apa Lalu apa yang mampu mengalpakan hampa? Aku pikir prologku semacam doa Beberapa yang kutulis secara tak sadar baru tersadar Berhentikah aku? Semarang, 9 Mei 2018